Baiklah, posting sebelumnya tentang pengalamanku
itu hanya merupakan 1 dari sejuta pengalaman berhargaku (Klik hear and cekidot the post). Seperti postinganku sebelumnya tentang Sensasi dan Persepsi dalam
memahami ilusi gambar, maka sebelum menelusuri pengalaman-pengalamanku yang lain, dalam postingan-ku kali ini terlebih dahulu akan sedikit
menyinggung kembali tentang pengertian sensasi dan persepsi.
Sensasi berasal dari kata “sense” dalam bahasa Inggris yang
berarti alat pengindraan, yang menghubungkan organisasi dengan lingkungannya.
Menurut Dennis Coon proses sensasi terjadi bila alat-alat indera mengubah
informasi menjadi impuls-impuls saraf dengan bahasa yang dipahami otak.
Sedangkan menurut Benyamin D. Wolman sensasi adalah pengalaman elementer yang
segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis dan konseptual. Kita
mengenal lima indera atau pancaindera. Indera penerima dapat dikelompokkan
menjadi tiga kelompok sesuai dengan asal sumber informasi, yaitu informasi yang
ditangkap oleh ekstroseptor (dari luar, mata, telinga), interoseptor (dari
dalam, sistem peredaran darah misalnya) dan proprioseptor (gerakan dari tubuh
kita sendiri). Apa saja yang menyentuh alat indera dari dalam atau dari luar
disebut stimuli.
Sensasi yaitu proses menerima informasi dari dunia luar, lalu
menerjemahkannya dan mengirimkannya ke otak atau dengan kata lain sensasi dapat
di artikan dengan pengindraan. Oleh sebab itu sensasi sangat erat kaitannya
dengan alat indra manusia karena dari alat-al;at indra tersebutlah awal mula
sensasi terjadi.
Sensasi berdasarkan panca indera dapat dikategorikan dalam beberapa bagian,
yaitu:
Ø Indera Penglihatan : didapatkan dari indera penglihatan yaitu
mata.
Ø Indera Pendengaran :didapatkan dari indera pendengaran yaitu
telinga.
Ø Indera Peraba : didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.
Ø Indera penciuman: didapatkan dari indera penciuman yaitu
hidung.
Ø Indera pengecapan atau rasa : didapatkan dari indera pengecapan
yaitu lidah.
Jika tadi
sensasi adalah proses menerima informasi dari dunia luar, maka yang dimaksud
persepsi adalah proses menafsirkan informasi itu dan membentuk citra dunia.
Kita dapat memperluas pandangan
tentang persepsi sebagai mekanisme melalui stimuli lingkungan, hingga dicapai
kesimpulan bahwa persepsi teramat penting bagi pemahaman dan terbentuknya
perilaku. Seseorang individu tidak bereaksi atau berperilaku dengan cara
tertentu, karena situasi yang terdapat di sekitarnya, melainkan karena apa yang
terlihat olehnya, atau apa yang diyakini olehnya tentang situasi tersebut.
Persepsi dapat dikategorikan dalam beberapa
bagian, yaitu :
Ø Persepsi visual : didapatkan dari indera penglihatan yaitu mata.
Ø Persepsi auditori :didapatkan dari indera pendengaran yaitu
telinga.
Ø Persepsi perabaan : didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.
Ø Persepsi penciuman: didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.
Ø Persepsi pengecapan atau rasa : didapatkan dari indera pengecapan
yaitu lidah.
Nah Ini pengalaman lanjutan yang kualami terkait sensasi dan persepi..:D
1. Penglihatan
Di awal 2013, aku dan 4 temanku mengawali liburan
kami dengan berpetualang ke wahana liburan keluarga, Mickey Holiday yang
terletak di Brastagi. Kami yang terdiri dari 5 cewek cute nan maknyus itu tertantang
untuk mencoba salah satu wahana paling dasyat yang menguji adrenalin, TIREX.
Kesan pertama saat melihat wahana itu sedang berputar dari kejauhan, kami hampir
mengurungkan niat untuk menaikinya. Oh my God its so scare! Sensasi yang
ditimbulkan cukup menakutkan kami jika harus duduk dengan safety belt yang tak
seberapa ketat dan harus sanggup diputar-putar, dilayang-layangkan dan
tercampak ke sisi kanan dan kiri.
Ini penampakan kami sebelum menaiki wahana Tirex.
Namun setelah menaikinya, ternyata sangat sangat
sangat mengasyikkan. Kami ketagian naik lagi, hoho.. Persepsi dari kami wahana
itu bisa membuat pingsan, oh ternyata tidak..
b. Pendengaran
Ini sering kali terjadi saat aku duduk di bangku
SMA. Salah satu pelajaran bahasa inggris yang tidak begitu kusukai, Listening.
Kenapa tidak suka? Karena aku selalu salah. Suatu hari aku mencoba betul2
mendengar kata demi kata dari earphone di lab bahasa, kami harus mem-fill the
blank-kan kata-kata yang tidak lengkap dalam suatu wacana. Kata pertama, kata
kedua, kata ketiga, semua kuiisi dengan bangganya, yakin kalau jawabanku benar.
Tapi apa? Tetap salah pemirsa. Fatalnya mengapa dengan bodohnya aku harus
menulis ‘Goat’ (kambing) sementara kata yang dimaksud itu ‘God’ (Tuhan).
Persepsiku salah lagi..:(
c. Penciuman
Waktu SD, aku dan sepupuku mencoba bermain
dapur-dapuran. Bermain apa? Bermain tebak jenis rempah-rempah. Pada permainan
ini akulah yang hidungnya paling tidak normal. Ketika giliranku, aku harus
menebak satu jenis bahan dapur dengan mata tertutup. Aku mencium bau tajam yang
menusuk hidung, baunya seperti aroma pedas yang dan panas ketika menciumnya. Mm..tidak
salah lagi, ini pasti garam. Dan sangat
disesalkan permainan ini berakibat fatal bagi yang kalah. Karena bagi siapa
yang salah menebak bahan dapur tersebut, dia harus lompat kodok mengitari
dapur. Ya, tentu saja aku melakukan itu. Karena jawaban yang benar itu merica. Sekian.
1 comments:
god jadi goat??? so funny :D :D :D
Post a Comment