Sensasi dan Persepsi (Part III)

| |


Baiklah, posting sebelumnya tentang pengalamanku itu hanya merupakan 1 dari sejuta pengalaman berhargaku (Klik hear and cekidot the post). Seperti postinganku sebelumnya tentang Sensasi dan Persepsi dalam memahami ilusi gambar, maka sebelum menelusuri pengalaman-pengalamanku yang lain, dalam postingan-ku kali ini terlebih dahulu akan sedikit menyinggung kembali tentang pengertian sensasi dan persepsi. 

Sensasi berasal dari kata “sense” dalam bahasa Inggris yang berarti alat pengindraan, yang menghubungkan organisasi dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon proses sensasi terjadi bila alat-alat indera mengubah informasi menjadi impuls-impuls saraf dengan bahasa yang dipahami otak. Sedangkan menurut Benyamin D. Wolman sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis dan konseptual. Kita mengenal lima indera atau pancaindera. Indera penerima dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok sesuai dengan asal sumber informasi, yaitu informasi yang ditangkap oleh ekstroseptor (dari luar, mata, telinga), interoseptor (dari dalam, sistem peredaran darah misalnya) dan proprioseptor (gerakan dari tubuh kita sendiri). Apa saja yang menyentuh alat indera dari dalam atau dari luar disebut stimuli.

Sensasi yaitu proses menerima informasi dari dunia luar, lalu menerjemahkannya dan mengirimkannya ke otak atau dengan kata lain sensasi dapat di artikan dengan pengindraan. Oleh sebab itu sensasi sangat erat kaitannya dengan alat indra manusia karena dari alat-al;at indra tersebutlah awal mula sensasi terjadi.
Sensasi berdasarkan panca indera dapat dikategorikan dalam beberapa bagian, yaitu:
Ø  Indera Penglihatan : didapatkan dari indera penglihatan yaitu mata.
Ø  Indera Pendengaran :didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.
Ø  Indera Peraba : didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.
Ø  Indera penciuman: didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.
Ø  Indera pengecapan atau rasa : didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.


Jika tadi sensasi adalah proses menerima informasi dari dunia luar, maka yang dimaksud persepsi adalah proses menafsirkan informasi itu dan membentuk citra dunia.
Kita dapat memperluas pandangan tentang persepsi sebagai mekanisme melalui stimuli lingkungan, hingga dicapai kesimpulan bahwa persepsi teramat penting bagi pemahaman dan terbentuknya perilaku. Seseorang individu tidak bereaksi atau berperilaku dengan cara tertentu, karena situasi yang terdapat di sekitarnya, melainkan karena apa yang terlihat olehnya, atau apa yang diyakini olehnya tentang situasi tersebut.
Persepsi dapat dikategorikan dalam beberapa bagian, yaitu :

Ø  Persepsi visual : didapatkan dari indera penglihatan yaitu mata.
Ø  Persepsi auditori :didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.
Ø  Persepsi perabaan : didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.
Ø  Persepsi penciuman: didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.
Ø  Persepsi pengecapan atau rasa : didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.


Nah Ini pengalaman lanjutan yang kualami terkait sensasi dan persepi..:D
1.   Penglihatan
Di awal 2013, aku dan 4 temanku mengawali liburan kami dengan berpetualang ke wahana liburan keluarga, Mickey Holiday yang terletak di Brastagi. Kami yang terdiri dari 5 cewek cute nan maknyus itu tertantang untuk mencoba salah satu wahana paling dasyat yang menguji adrenalin, TIREX. Kesan pertama saat melihat wahana itu sedang berputar dari kejauhan, kami hampir mengurungkan niat untuk menaikinya. Oh my God its so scare! Sensasi yang ditimbulkan cukup menakutkan kami jika harus duduk dengan safety belt yang tak seberapa ketat dan harus sanggup diputar-putar, dilayang-layangkan dan tercampak ke sisi kanan dan kiri.
Ini penampakan kami sebelum menaiki wahana Tirex.    



Namun setelah menaikinya, ternyata sangat sangat sangat mengasyikkan. Kami ketagian naik lagi, hoho.. Persepsi dari kami wahana itu bisa membuat pingsan, oh ternyata tidak..

b. Pendengaran
Ini sering kali terjadi saat aku duduk di bangku SMA. Salah satu pelajaran bahasa inggris yang tidak begitu kusukai, Listening. Kenapa tidak suka? Karena aku selalu salah. Suatu hari aku mencoba betul2 mendengar kata demi kata dari earphone di lab bahasa, kami harus mem-fill the blank-kan kata-kata yang tidak lengkap dalam suatu wacana. Kata pertama, kata kedua, kata ketiga, semua kuiisi dengan bangganya, yakin kalau jawabanku benar. Tapi apa? Tetap salah pemirsa. Fatalnya mengapa dengan bodohnya aku harus menulis ‘Goat’ (kambing) sementara kata yang dimaksud itu ‘God’ (Tuhan). Persepsiku salah lagi..:(

c. Penciuman
Waktu SD, aku dan sepupuku mencoba bermain dapur-dapuran. Bermain apa? Bermain tebak jenis rempah-rempah. Pada permainan ini akulah yang hidungnya paling tidak normal. Ketika giliranku, aku harus menebak satu jenis bahan dapur dengan mata tertutup. Aku mencium bau tajam yang menusuk hidung, baunya seperti aroma pedas yang dan panas ketika menciumnya. Mm..tidak salah lagi,  ini pasti garam. Dan sangat disesalkan permainan ini berakibat fatal bagi yang kalah. Karena bagi siapa yang salah menebak bahan dapur tersebut, dia harus lompat kodok mengitari dapur. Ya, tentu saja aku melakukan itu. Karena jawaban yang benar itu merica. Sekian.

1 comments:

Ajunfadil Aristio said...

god jadi goat??? so funny :D :D :D

Post a Comment